Roof typology of wooden-constructed buildings on the reliefs of Borobudur Temple

Tipologi atap bangunan berkonstruksi kayu pada relief Candi Borobudur

Authors

  • Hari Setyawan Doctorate Program of Humanities, Faculty of Cultural Sciences, Universitas Gadjah Mada
DOI     10.30883/jba.v42i2.983

Keywords:

Borobudur temple, Old Javanese, Narrative reliefs, roof, wooden construction buildings

Abstract

Borobudur is a Buddhist temple which represents the pinnacle of the ancient Javanese civilization in the VIII–IX centuries CE.  One of the most significant architectural ornament attributes at Borobudur Temple is the narrative reliefs. This paper discusses the typology of the wooden constructions based on the roof depicted on the reliefs. This study uses an analytical descriptive method which groups wooden buildings based on the shape of the roof, to be used as elements in the design of buildings and facilities for settlements related to the preservation of the Borobudur area as a Cultural World Heritage. The results show that there are at least six types of wooden construction based on the shape of the roof. These buildings in the Old Javanese period could function as houses, barns, halls, buildings in palace complexes, dormitories, monasteries, and auxiliary buildings in settlements.

Abstrak

Candi Borobudur adalah candi Buddha yang mewakili puncak peradaban Jawa Kuno pada abad VIII–IX M dengan atribut ornamen arsitektural yang signifikan berupa relief cerita. Salah satu bentuk penggambaran pada relief yang cukup banyak dijumpai tetapi belum dikaji secara rinci adalah atap bangunan berkonstruksi kayu. Tulisan ini membahas tipologi atap bangunan konstruksi kayu yang dapat diidentifikasi dari relief Candi Borobudur sebagai elemen dalam perancangan bangunan dan fasilitas pendukung permukiman terkait pelestarian Kawasan Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia. Kajian ini menggunakan metode deskriptif analitis yang mengelompokkan bangunan kayu berdasarkan bentuk atapnya. Dari hasil kajian ini diperoleh setidaknya enam tipe bangunan berkonstruksi kayu berdasarkan bentuk atapnya. Bangunan tersebut pada masa Jawa Kuno dapat berfungsi sebagai rumah tinggal, lumbung, balai-balai, bangunan pada kompleks istana, asrama, vihara dan bangunan pendukung permukiman.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Atmadi, P. (1979a). Beberapa patokan perancangan bangunan candi: Suatu penelitian melalui ungkapan bangunan pada relief candi Borobudur. Magelang: Depeartemen Pendidikan dan Kebudayaan. Proyek Pelita Pemugaran Candi Borobudur Seri C, No.2.

Atmadi, P. (1979b). Beberapa patokan perancangan bangunan candi. Magelang.

Casparis, J. G. de. (1950). Prasasti Indonesia I. Bandung: A.C. Nix & Co.

Galestin, T. P. (1936). Houtbouw Op Oost-Javaansche Tempelreliefs. University of Leiden, Leiden.

Kinasih, M. R. A., & Ridjal, A. M. (2018). Keseimbangan Struktur Rumah Bolon Simanindo di Huta Bolon Simanindo, Kabupaten Samosir. Jurnal Mahasisiwa Jurusan Arsitektur, 6(1), artikel 26.

Krom, N. J. (1927). Barabudur, archaeological description. vol I. The Haque: Martinus Nijhoff.

Kusen. (1984). Kreativitas dan kemandirian seniman Jawa dalam mengolah pengaruh budaya asing, studi kasus tentang gaya seni relief candi di Jawa antara abad IX-XVI masehi. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Octavia, L., & Prijotomo, J. (2018). Arsitektur Nusantara bukan Arsitektur Tradisional maupun Arsitektur Vernakular. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 7(4), 249–253. https://doi.org/10.32315/jlbi.7.4.249

Parmentier, H. (1907). L’Architecture interpretee dans les bas reliefs ancien de Java. Hanoi: BEFEO VII.

Puspitasari, D. E., Setyawan, H., & Puspitarini, W. D. (2010). Kearsitekturan Candi Borobudur. Balai Konservasi Peninggalan Borobudur.

Rahadhian P. Herwindo, M. A. T. (2021). Relasi tipo-morfologi candi Hindhu dan Buddha pada era Mataram Kuno. Riset Arsitektur (RISA), 5(02), 102–116. https://doi.org/10.26593/.v5i02.4727.102-116

Rimbowati. (1997). Studi arsitektur pendopo rumah tradisional Jawa, kasus studi: pendopo rumah tinggal Bupati di pesisir utara Jawa Tengah. Universitas Diponegoro.

Sahroni, A. (2012). Arsitektur Vernakular Indonesia: Peran, Fungsi, Dan Pelestarian Di Dalam Masyarakat. Arkeologi Untuk Publik, 1(2), 527–537. Surabaya: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia.

Setyawan, H. (2012). Bangunan berkonstrusksi kayu pada relief karmawibhangga candi Borobudur. Universitas Diponegoro.

Setyawan, H. (2021). Rekonstruksi model bangunan berkonstruksi kayu pada relief Candi Borobudur. Magelang.

Setyawan, H. (2022). Patent No. 000348145. Indonesia: Kementerian Hukum dan hak Asasi Manusia.

Soekmono. (1974). Candi fungsi dan pengertiannya. Universitas Indonesia.

Sonda, D., Miyamoto, K., Kast, S., & Khanal, A. (2019). The restoration and seismic strengthening of the earthquake-damaged UNESCO heritage palace in Kathmandu. International Journal of Architectural Heritage, 13(1), 153–171. https://doi.org/10.1080/15583058.2018.1497229

Stutterheim, W. F. (1950). Chandi Borobudur name form and meaning, studies in Indonesia archaeology. Batavia: Kolff & Co.

Sukendar, H., Simanjuntak, H. T., Eriawati, Y., Suhadi, M., Prasetyo, B., Harkatiningsih, N., & Handini, R. (2008). Metode penelitian arkeologi. Diambil dari https://books.google.co.id/books?id=j3WGRQAACAAJ

Tipologi atap bangunan berkonstruksi kayu pada relief Candi Borobudur

Published

2022-12-26

How to Cite

Setyawan, H. (2022). Roof typology of wooden-constructed buildings on the reliefs of Borobudur Temple. Berkala Arkeologi, 42(2), 137–164. https://doi.org/10.30883/jba.v42i2.983

Issue

Section

Articles